Rabu, 21 April 2021

PEMUDA DARI MASA KE MASA

 KISAH PEMUDA.


Suatu riwayat menceritakan tentang 

Abdullah bin Abbas salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW.


Abdullah bin Abbas seorang yang ’gila’ ilmu pengetahuan. Dia tak pernah bosan menggali ilmu sejak usia muda


    Umar bin al-Khaththab bahkan menyebutnya sebagai pemuda yang matang, mempunyai lisan yang GEMAR BERTANYA dan hati yang cerdas Sebelum memvonis.


Abdullah bin Abbas adalah sepupu Rasulullah. Dia anak dari Abbas bin Abdul-Muththalib.


Sebuah riwayat lain menceritakan. 

 Sahabat Ibnu Abbas pernah menyatakan, tidaklah Allah SWT mengutus seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Allah melainkan di waktu masa mudanya..


   Hafshah binti Sirrin berkata, Wahai para pemuda, kerahkanlah potensi kalian selagi kalian masih muda, karena saya tidak melihat adanya kemungkinan beramal kecuali di masa muda...


#QULTUM RAMADHAN


“Masa muda merupakan fase penting dalam kehidupan seseorang. Ia pada hakikatnya sebentar dan perlahan beranjak tua. Ketika badan masih sehat, pikiran masih cemerlang, dan semangat masih menggebu-gebu, maka seorang pemuda harus mengisi hari-harinya dengan amal kebaikan, antusias menuntut ilmu, berkiprah dalam memberikan kontribusi positif kepada orang lain.


By.  Ust Ari Mohamad Ridwan Kepala Bagian Pembinaan Putra Al Multazam 2 Linggajati Kuningan.


Sebuah riwayat lain menceritakan. 

 Sahabat Ibnu Abbas pernah menyatakan, tidaklah Allah SWT mengutus seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Allah melainkan di waktu masa mudanya..


   Hafshah binti Sirrin berkata, Wahai para pemuda, kerahkanlah potensi kalian selagi kalian masih muda, karena saya tidak melihat adanya kemungkinan beramal kecuali di masa muda...


Jika ditelaah akan makna yg tersirat dari Untaian Hafshah binti Sirrin,,,,bisa jadi mergo nek wes berkeluarga wes bingung mikirne kebutuhan dan keluarga pribadi, scara tdk langsung amal shodaqoh,sumbangsih,akan waktu,fikiran,ide,tenaga,materi dll semakin berkurang dan bhkn hilang.


Begitupun juga Karang Taruna,dimana para pengurusnya lambat laun juga bakal berkeluarga walaupn pd dasarnya secara regulasi akan umur dlm kitab suci Kartar mulai dari usia 11 – 45 tahun dan batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 – 35 tahun namun tidak dipungkiri masa muda lbh ideal pd masa sebelum berkeluarga.


Dan sepertinya kini tinggal menyisakan Kang Jono sekaligus sbagi Ketua Kartar.


Maka idealnya dimasing masing wilayah yg ada di desa utk terus menumbuhkan generasi agar tdk terputus semnangt mudanya utk trus berkreasi,beride dan membangun utk kemajuan desa.


2020 KARTAR (Pemuda) HENING DALAM HIRUK PIKUK PANDEMI (PAGEBLUK) Namun dalam Keheningan ternyata Karang Taruna (pemuda) tetap berkarya.


Dalam keheningannya ternyata sebagai wujud utk menghargai dan menghormati adanya PAGEBLUK (PANDEMI).

 dengan tidak serta mengekspose dan menyebarluaskan kegiatannya seperti biasa,,,,,....


#Jejak digitalnya di 2020 ternyata puluhan kegiatan telah dilakoninya sbgai wujud dan tanggung jawab sebagai pemuda dan masyrk utk berbakti dan mengabdi utk desa.


Sebuah riwayat lain menceritakan Tentang pentingnya memperhatikan pemuda dalam rangka kaderisasi ini, disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam pesannya.


"Aku pesankan agar kalian berbuat baik kepada para pemuda, karena sebenarnya hati mereka itu lembut. Allah telah mengutus aku dengan agama yang lurus dan penuh toleransi, lalu para pemuda bergabung memberikan dukungan kepadaku. Sementara para orang tua menentangku.''.


Ternyata yg banyak menentang adalah orang tua,,,Tokoh tokoh berpengaruh,....(ABU LAHAB,ABU JAHAL dan masih banyak lagi sederet Tokoh tojoh berpengaruh lainnya yg menentang)


Sabtu, 27 Maret 2021

FILOSOFI ORANG JAWA PENUH MAKNA YANG TERSIRAT, DAYA KARSA CIPTA RASA



        Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai akal dan pikiran yang lebih dari makhluk lainnya.

     Kecerdasan dan ketajaman pikiran manusia yang mana dari pikiran-pikiran  tersebut melahirkan daya cipta rasa dan karsa manusia dalam menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah kehidupannya dan dengan kondisi alam serta geografisnya.

           Dijawa beda dengan Australia,  Jawa dengan Kerisnya,  Australia dengan Boomerangnya..


       Begitupula dengan Simbol simbolnya, yang begitu erat dengan kebudayaan manusia dari olah akan daya Karsa Cipta Rasa.


   Mungkin kita hidup digerakan oleh simbol-simbol,  Ketika gunung meletus, bencana tsunami,tanah bergerak,longsor,angin puting beliung yang memporak porandakan dan lain sebagainya itu adalah merupakan simbol ke Agungan dan ke Kuasaan Tuhan atau tanda dari Tuhan karena keserakahan, kemaksiatan telah merajalela di muka bumi, maka Tuhan memberi peringatan lewat bencana alam, agar manusia sadar, ingat dan taubat kepada Tuhan atas dosa dan kemaksiatan yang telah ia perbuat.

 (Chrisye "Berita Kepada Kawan"https://youtu.be/wW2wc0VsWXo 

 Rhoma Irama "baca" https://youtu.be/4xwpFyzCoQw .

       Simbol atau symbolos (Yunani)  yang berarti tanda atau ciri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang. Dalam bahasa Inggris simbol berarti lambang.

      Simbol adalah tanda yang wujudnya dapat diserap secara indrawi dan yang ada kaitanya dalam pengalaman serta penafsiran pribadi mengenai hakikat dasar alam raya serta manusia dan keseluruhnya, maka ia memerlukan gambar untuk merangkum dan menyimpan pengalaman itu.

      Simbol merupakan jembatan antara dasar hakikat kenyataan yang tidak terbatas serta pengalaman dan penghayatan manusia yang terbatas.

     Kalau orang Jawa kui Obah sak Obah enek simbol e. Tegese minongko Dongo. Ora mung Wong mantu.. Gae omah yo enek simbul e. Sampek teko Jeneng anak di arani "ASMO KINARYO JOPO "..mergo kabeh sak obah e lahir utowo batin ne wong Jowo kui dongo..

    NANDUR ISLAM ING TANAH JOWO TEKO QUR'AN

         Piwulange Poro Wali biyen, nyebut Allah ben ra kethoro disebut GUSTI PENGERAN, Rosulullah disebut KANJENG NABI, Sholat ben ra kethok dijenengke SEMBAHYANG, Musholla jenengke LANGGAR, Syeikh utowo Ustadz jenengke KYAI, Tilmidzun Muridun jenengke SANTRI, Kalimat Syahadat jenengke KALIMOSODO, Syahadatain jenengke SEKATEN.

       Nuturi masyarakat ora gowo Arab nanging nganggo coro Isyaroh pokok kenek ditompo. Pingin dadi wong apik, cukup dituturi “ Hai, ojo lali jempol yo" ngono thok. Jempol iki apik, ora sampurno yen ora ono jenthik. JENTHIK iku maknane ojo othak athik barange liyan, ojo nyolongan. Dadi wali biyen ora perlu dalili "As-sariqu was-sariqotu faqtho'u aidiyahuma" utowo dihaditsi "Lau Anna Fathimata - Binti - saroqot laqotho'tu yadaha". Terus JARI MANIS ojo manis-manis wajah, dadi PENUNGGUL dadio wong unggul nanging ojo sombong2, dadi PENUDUH dadio iso nuduhke wong sing apik-apik njur sliramu biso dadi JEMPOL.

      GHOFURO sing maknane pengapuro ditandur nang ngarep masjid jenengke GAPURO ben ra ketoro, maknane sopo sing mlebu masjid bakal oleh Pangapuro lan kebaikan

   Jowo digowo, Arab di garap, Barat diruwat. Cak Nun dalam Cerahmahnya https://youtu.be/guDQFSOuVWM

Jumat, 18 Desember 2020

SITUS DESA GUNUNGSARI

     Air adalah sumber kehidupan,Sendang Karan merupakan sebuah Sendang yang berada di wilayah Desa Gunung Sari Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro,Sendang  Karan berada dibawah kaki Gunung Karan sebelah Utara.

     Sendang Karan disebut juga dengan Sendang Gong, namun konon kabarnya dahulu ada penyebutan Sendang Siji dan Sendang Loro (Dua), Sendang Siji yang besar disebelah barat,Sendang Loro disebelah timur.

      Kenapa disebut Sendang Gong...?.
Sendang berarti kolam di pegunungan dan sebagainya yang airnya berasal dari mata air yang ada di dalamnya.

     Konon penyebutan Sendang Gong oleh masyarakat setempat atau sekitar Sendang, ada yang menafsirkan bahwasanya Sendang Gong merupakan sebuah sumber mata air yang besar dan lebarnya seukuran alat musik Gong.

     Namun ada pula yang mengartikan bahwasanya  Sendang Gong merupakan tempat sarana Syiar Agama Islam dengan musik Gong yang mana para tokoh tokoh atau Leluhur dulu menjadikan alat musik Gong sebagai metode Dakwah,Syiarnya.

       Dulu Sendang tersebut merupakan jujukan, ngumpul nya masyarakat untuk memanfaatkan air, mandi,mencuci dan mengambil air,karena dulu belum seperti sekarang  ini tinggal ulir nyebur airnya lewat Kran pipa pipa.

    Selain itu jika kita berjalan keatas mendaki menapaki Gunung Karan dan berjalan terus kearah timur, disitu terdapat makam yang diduga merupakan Makam Pahlawan,makam tokoh atau Leluhur yang berjasa atas tumbuh dan kembangnya Islam yakni "Eyang Said Abdillah, Eyang Rohman Abdullah, Eyang Syarif Abdullah dan Ki Ageng Selo".

      Namun keharuman nama Beliau - beliau tersebut akan jasa serta perjuangannya dulu akan BABAD TANAH  KARAN seakan akan kini terlupakan..!. 

        Adab dan Tata Krama Kita sebagai bangsa yang besar dan sebagai orang Jawa serta Islam, seperti apa yang diungkapkan Bung Karno "Jangan Sekali kali melupakan Sejarah" (JASMERAH) dan Adab Tata Kramanya hendaknya dibersihkan agar tidak ditumbuhi rumput serta bersih dari niat nafsu manusia untuk tujuan keduniawian.

         Karena SENDANG dan makam tersebut merupakan makam para Leluhur Tokoh Pejuang Syiar Penyebar Agama Islam,serta merupakan Situs DESA GUNUNGSARI agar menjadi napak tilas bagi generasi jauh mendatang.

"Wal tandzur nafsun maa qaddamat lighad",
Dan nalarlah apa yang telah diperbuat pada masa lalu untuk kebaikan hari esokmu.
     



Minggu, 06 September 2020

TANAH, STATUS dan SEJARAH

 


Hak yang bersifat pribadi merupakan hak terkuat dan penuh sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 20 ayat (1) yang menyatakan bahwa hak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah.

       Dengan mengingat ketentuan dalam pasal 6.15 Ketentuan tersebut dapat disimpulkan,sebenarnya tidak semata-mata memberikan kekuasaan kepada indvidu untuk memegang penguasaan hak atas tanah melainkan juga mengandung restriksi yang berbunyi “dengan mengingat ketentuan dalam pasal 6”.




     Adapun pasal 6 UUPA pada intinya mengatur bahwa semua hak atas mempunyai fungsi sosial.

  Dan bisa di dapati kesimpulan hak-hak atas tanah yang individual dan bersifat pribadi tersebut dalam konsepsi hukum tanah nasional mengandung unsur kebersamaan.





       Unsur kebersamaan inilah yang menjadi restriksi dari Pasal 20 ayat (1) UUPA dimana fungsi sosial sebagaimana disebutkan dalam Pasal 6 UUPA diwujudkan dalam bentuk unsur kebersamaan

    Unsur kebersamaan ini ada pada tiap hak atas tanah karena semua hak atas tanah secara langsung ataupun tidak langsung bersumber pada hak bangsa, yang merupakan hak bersama  UNDANG-UNDANG (UU)__ Nomor_  6 TAHUN 1953

Sabtu, 29 Agustus 2020

PERSETU TULUNGAGUNG MELAJU KE FINAL

   

  Persetu Tulungagung akhirnya menjadi tim kedua utk melaju ke final setelah PS.Gajah. Pertandingan berjalan sangat alot bagi kedua tim utk mencetak gol.

     Dibabak pertama kesebelasan Argonja langsung tancap gas dengan melakukan strategi menyerang dan setiap pemain Persetu yang menguasai bola langsung diikejar, Persetu sangat kewalahan dengan agresifitas permainan Argonja, Argonja pun menang secara ball posession dibabak pertama dengan perbandingan 60: 40.

      Dengan cuaca yang sangat panas ditengah lapangan, dan dengan kemampuan fisik para pemain kedua tim, para pemain Persetu nampak sedikit kedodoran akan kemampuan fisiknya,nampak beberapa pemain Persetu terlihat ngos ngosan mengatur irama dan kestabilan pernafasannya agar tetap bisa sekuat tenaga meladeni permainan para pemain Argonja.

      Walau terlihat kalah secara fisik dibabak pertama, Kesebelasan Persetu masih tetap sulit untuk ditaklukkan, dan akhirnya peluit babak pertama pun berbunyi dengan skor tetap Nol. Nol.

      Kala sang Surya mulai menurunkan frekwensi suhu panasnya, para Pemain Persetu malah meningkatkan daya perlawanan terhadap Argonja, beberapa peluang terjadi lewat beberapa tendangan bebas dan peluang demi peluang ketika permainan terbuka.

          Di babak kedua  para pemain Argonja pun mulai tertekan,hal itu bisa dilihat dari tingkat pelanggaran pelanggaran yang dilakukan Argonja,dan beberapa kemelut terjadi di depan gawang Argonja.

         Kematangan serta mentalitas para pemain Persetu dalam sebuah turnamen atau kompetisi serta sejarah yang menghinggapinya dalam persepak bolaan yang mana Desa  Tulungagung  punya sejarah yang membanggakan dulu hingga kini sulit untuk ditaklukkan. Bisa dibilang Persetu adalah Icon Desa Tulungagung.

      Waktu semakin redup tanda waktu pertandingan menyisakan kurang dari 10 menit, Persetu melakukan serangan dan terjadi kemelut di depan gawang Argonja dan sebuah pelanggaran terjadi dilakukan oleh pemain Argonja di dalam kotak pinalti, dan akhirnya wasitpun meniup peluit dan menunjuk titik putih.

     Vicky sang eksekutor sebagai  penendang pinalti, dan akhirnya jala gawang Argonja pun bergetar dan sorak sorai para Garda Mania ( sebutan Suporter Persetu), skor berubah dengan keunggulan kesebelasan Persetu Tulungagung


       Luapan kegembiraan para Garda Mania sempat membuat officiaL Argonja protes,, entah karena faktor apa yang membuat para oficial Argonja protes dengan menuntut untuk mendiskualifikasi Persetu dari kompetisi yang bisa diartikan pula Argonjalah yang harus ke partai Final, 

        Pertandingan sempat tertunda beberpa menit dan ada indikasi dugaan Argonja tdk mau lagi melangsungkan jalannya pertandingan yang sisa hitungan menit lagi sebagai buntut Luapan kegembiraan Suporter Persety yang kemungkinan menurut mereka masuk lapangan..

     Setelah tuntutan dan protes ke panitia tlah usai akhirnya pertandingan pun dilangsungkan lagi, dan Persetu tetaplah Persetu, tim yang punya mentalitas serta dengan sejarah sepak bolanya yang sulit untuk dikalahkan.

    Bravo Persetu

    Salam Garda Mania

    Kompak Bersahabat

#Tanggal kejadian 26 Juli 2020

https://youtu.be/oYEgjz0a_NY

Sejarah Tim Sepak Bola Desa Tulungagung

     

 

Persetu mulai dibentuk thn 1999 yg diprakarsai oleh para pemain pada era itu, karena sebelum ada Persetu di Desa Tulungagung ada beberapa Klub diantara nya Garuda Jaya, Ardet dan Mitra Fortuna.

         Dengan adanya beberapa Klub bukan menambah majunya Persepakbolaan, Namun malah terjadinya ketidak singkronan antara pemuda di Desa Tulungagung.

         Oleh sebab itu para pemain bersepakat untuk membuat nama tim baru yaitu PERSETU ( Persatuan Sepak Bola Tulungagung ).



Sumber: dikutip dari Legenda Hidup Persetu Sugiharto yang sekaligus juga Kepala Desa Tulungagung




BERMUSYAWARAHLAH UNTUK MENGGAPAI CITA-CITA YANG MEMBAWA BERKAH

BERMUSYAWARAHLAH UNTUK MENGGAPAI CITA-CITA YANG MEMBAWA BERKAH . Setiap manusia menginginkan untuk menjadi lebih baik dan memiliki sesuatu y...